PONOROGO, iNews.id - Selama berlangsungnya operasi Ketupat Semeru, yang digelar pada tanggal 28 April hingga 9 Mei 2022, Satlantas Polres Ponorogo mencatat terjadi laka lantas sebanyak 29 kali. Dari kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal sebanyak 4 orang, sementara untuk korban mengalami luka-luka mencapai 45 orang.
"Data dari kami, mencatat ada 29 laka lantas selama lebaran ini. Dengan rincian korban jiwa ada 4 orang dan korban luka-luka mencapai 45 orang," kata Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Ayip Rizal, Kamis (12/5/2022).
Lanjutnya, akibat kejadian laka lantas kerugian materiil mencapai Rp 73 juta. Jika dibandingkan dengan angka laka lantas pada lebaran tahun lalu, Ayip menyebut bahwa peningkatannya lebih dari 100 persen.
Data Satlantas Polres Ponorogo, angka laka lantas pada lebaran tahun lalu, hanya terjadi sebanyak 8 kasus. Dengan perincian 1 orang meninggal dunia, 18 orang mengalami luka-luka dan kerugian materiil yang ditimbulkan mencapai Rp 15 juta saja.
"Naiknya ya cukup signifikan. Semuanya naik, baik itu kasusnya, korban jiwa, korban luka hingga kerugian materiil,” ungkapnya.
Kenaikan angka laka lantas lebaran ini, diantaranya dipengaruhi warga yang di izinkan mudik lebaran. Akibat dari kebijakan itu, volume kendaraan di jalan raya meningkat drastis. Dengan peningkatan volume kendaraan itu, sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"Sehingga ketika tahun ini dilonggarkan, maka dampaknya yang mudik meningkat dan volume kendaraan juga menjadi naik,” terangnya.
Dengan kejadian laka lantas selama momen lebaran ini, AKP Ayip mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan berlalu lintas. Agar keselamatan di jalan raya bisa terjaga.
“Laka lantas disebabkan human error atau kesalahan manusianya sendiri, selain itu TKP menyebar,” jelasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait
