Koridor yang dibuka pada 2019 itu juga menjadi simbol persatuan kembali keluarga yang terpisah, meskipun hubungan India dan Pakistan masih panas.
"Saya dari India, dan dia dari Pakistan, tapi kami sangat menyayangi satu sama lain. Kami berpelukan dan menangis saat pertama kali bertemu. Pemerintahan kedua negara bisa saja terus berperang. Kami tidak peduli dengan politik India-Pakistan," kata Sika, dikutip dari AFP.
Sementara itu Dhillon, seorang Muslim, mengatakan telah menyatukan sekitar 300 keluarga yang terpisah menggunakan akun YouTube-nya. Akun itu dibuat bersama temannya, Bhupinder Singh, seorang Sikh juga asal Pakistan.
"Ini bukan sumber penghasilan saya. Ini bentuk kasih sayang dan keinginan saya," ujarnya.
Editor : Dinar Putra