BEIJING, iNews.id - Kepolisian Chinamenyelamatkan sekitar 150 ekor kucing yang hendak dibawa ke rumah jagal. Hewan-hewan lucu itu akan dipotong kemudian dagingnya dijual untuk dikonsumsi manusia.
Organisasi pemerhati satwa Humane Society International (HSI) menyatakan sekitar 150 kucing itu ditemukan polisi terkurung di kandang besi berkarat di Kota Jinan, Provinsi Shandong.
Sindikat memancing kucing liar itu dengan menempatkan burung pipit di dalam kandang sebagai umpan. Menggunakan remote control, pelaku bisa menutup pintu kandang dari jauh saat kucing masuk perangkap. Selain kucing liar, sindikat juga mendapatkan kucing-kucing itu dari tempat penampungan. Biasanya mereka adalah kucing peliharaan yang sudah tak diurus lagi oleh pemiliknya.
"Sungguh mengejutkan melihat kondisi mereka, banyak yang kurus kering dan menangis. Temuan belasan burung pipit hidup yang digunakan sebagai umpan untuk memikat kucing juga kejutan besar," kata seorang aktivis HSI, Huang, seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/8/2022)
Para aktivis satwa juga menemukan 31 ekor burung pipit, spesies dilindungi di China, kemudian melepaskannya ke alam liar.
China tidak memiliki undang-undang yang menghukum pelaku kekerasan terhadap hewan, namun para pelaku dapat dijerat dengan perburuan burung dilindungi, pencurian properti, dan pencegahan epidemi penyakit hewan.
Data HSI mengungkap, sekitar 10 juta ekor anjingdan 4 juta ekor kucing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahun di China. Daging anjing dan kucing dianggap sebagai santapan lezat di beberapa wilayah China.
Setiap Juni, Kota Yulin menyelenggarakan festival daging anjing. Selain anjing, kucing juga dijual hidup-hidup untuk dikonsumsi. Di Provinsi Guangdong dan Guangxi, tradisi makan daging anjing dan kucing sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Editor : Putra