Setelah itu, AL AS menemukan jarum suntik dan obat peningkat kinerja di mobil Mullen. The New York Times melaporkan, penyelidikan selanjutnya mengidentifikasi 40 orang dari 210 orang calon anggota SEAL kelas Mullen yang dites, positif atau mengaku menggunakan zat terlarang.
Kematian Mullen disebut tidak terkait langsung dengan obat-obatan. Namun, kematiannya mendorong lebih banyak pengawasan dan penyesuaian pada program BUD/S, menghilangkan beberapa elemen yang lebih keras atau dianggap brutal.
Dr Matthew Fedoruk, kepala petugas sains dari Badan Anti-Doping Amerika Serikat kepada New York Times mengatakan, seiring waktu, obat-obatan tersebut dapat menambah tekanan pada organ vital pelaut, termasuk jantung dan hati mereka.
Penggunaan Viagra juga berdampak pada calon anggota Navy SEAL lainnya yang bebas narkoba sejak awal karena dapat mempersulit mereka untuk bersaing. Selain itu, penggunaan obat kuat ini meningkatkan taruhan lebih tinggi bagi semua peserta pelatihan untuk melewati lebih banyak kelelahan dan cedera.
"Itu membuat lebih sulit bagi orang-orang yang melakukan hal yang benar untuk bersinar," katanya.
Editor : Putra