JAKARTA, iNews.id - Tragedi stadion Kanjuruhan yang memakan korban tewas terus dilakukan penyelidikan. Dimana Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam menyebut, kerusuhan, disebabkan akibat gas air mata yang ditembakan oleh polisi ke suporter dalam stadion.
"Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter ke sana mau menyerang pemain itu tidak seperti itu," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
"Gas air mata lah yang membuat panik dan sebagainya sehingga ada terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban," sambungnya.
Menurutnya, kondisi awal kericuhan merupakan keterangan paling valid dalam merunut kejadian ricuh Kanjuruhan tersebut yang menyebabkan banyak korban jiwa. Akibatnya, 131 orang tewas termasuk 2 anggota polisi.
Komnas HAM sendiri telah meminta keterangan dari sejumlah pihak-pihak terkait dalam kasus tragedi berdarah tersebut.
Apalagi, kata dia, setelah mencari tahu dari suporter dan para pemain Arema, tidak ada satupun ancaman yang diberikan oleh Aremania pada saat turun ke lapangan kala itu.
Editor : Putra