get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Tragedi Kanjuruhan Bisa Tuntut Ganti Materi, LPSK: Kita Dampingi

Komnas HAM Sebut Tragedi Kanjuruhan Dipicu Tembakan Gas Air Mata

Kamis, 06 Oktober 2022 | 19:49 WIB
header img
Komnas HAM sebut kerusuhan di Kanjuruhan dipicu gas air mata ( Foto : Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Tragedi stadion Kanjuruhan yang memakan korban tewas terus dilakukan penyelidikan. Dimana Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam menyebut, kerusuhan, disebabkan akibat gas air mata yang ditembakan oleh polisi ke suporter dalam stadion.

"Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter ke sana mau menyerang pemain itu tidak seperti itu," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

"Gas air mata lah yang membuat panik dan sebagainya sehingga ada terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban," sambungnya.

Menurutnya, kondisi awal kericuhan merupakan keterangan paling valid dalam merunut kejadian ricuh Kanjuruhan tersebut yang menyebabkan banyak korban jiwa. Akibatnya, 131 orang tewas termasuk 2 anggota polisi.

Komnas HAM sendiri telah meminta keterangan dari sejumlah pihak-pihak terkait dalam kasus tragedi berdarah tersebut.

Apalagi, kata dia, setelah mencari tahu dari suporter dan para pemain Arema, tidak ada satupun ancaman yang diberikan oleh Aremania pada saat turun ke lapangan kala itu.

"Kami cross check ke para suporternya bilangnya ya kami kan mau kasih semangat walaupun mereka kalah," jelasnya.

"Kami sedang menelusuri secara mendalam karena ada constraint waktu, sekian menit itu, di lapangan, itu sebenarnya cukup terkendali kondisinya kalau kita lihat video," tandasnya.
 

 

 

 

 

artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul: https://nasional.okezone.com/read/2022/10/06/337/2682102/131-tewas-di-kanjuruhan-investigasi-komnas-ham-tembakan-gas-air-mata-polisi-penyebab-kerusuhan?page=2

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut