Dari hasil penelitian sementara, kuat dugaan adanya koordinasi yang tidak berjalan antara petugas yang ada di dalam dan luar, hingga akhirnya terjadi peristiwa yang menewaskan ratusan Aremania itu.
“Nah kelihatannya tidak ada koordinasi antara polisi yang ada di dalam dan di luar. Yang di dalam itu menembakkan ke arah Tribun, sedangkan dari Tribun tidak ada pintu keluar yang dibuka,” papar dia.
“Sementara di luar itu ada gerakan bagaimana tim lawan, tim Persebaya itu harus berangkat ke luar. Jadi itu juga kemungkinan ada yang memerintahkan untuk menutup. Itu beberapa bukti yang kita kumpulkan,” lanjut Rhenald.
Terkait penggunaan Gas Air mata, Rhenald menjelaskan, tim melakukan uji laboratorium. Tim, jelas dia, juga akan meminta dilakukan autopsi. “Kemudian tim kami juga telah mengumpulkan gas air mata yang digunakan, sudah dibawa ke laboratorium. Kami minta untuk di otopsi, akan diperiksa di laboratorium mengenai racun yang masih ada di gas air mata itu. Jadi itu lah sementara, dan kami akan menggelar rapat pleno dalam waktu dekat. Semua fakta kami kumpulkan,” beber dia.
artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul: https://nasional.okezone.com/read/2022/10/09/337/2683545/evaluasi-tragedi-kanjuruhan-polisi-kemungkinan-tak-ditempatkan-lagi-di-dalam-lapangan?page=2
Editor : Putra