JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Kisah Kesultanan Utsmaniyah (Turki Utsmani) mungkin akan lebih menarik untuk diulas. Dimana kesultanan tersebut merupakan Dinasti Islam yang sangat disegani di dunia. Dinasti ini pernah berjaya selama 623 tahun mulai dari Tahun 1299 hingga 1922.
Diantaranya Sultan atau penguasa yang pernah memimpin Turki Utsmani berjumlah 35 orang dalam lima periodesasi pemerintahan. Dari 35 Sultan yang pernah berkuasa.
Untuk diketahui, pada mulanya penguasa Turki Utsmani bergelar sultan, kemudian berganti menjadi khalifah pada masa pemerintahan Sultan Salim I (1512-1520 M). Sultan di Turki Utsmani diwariskan dari ayah untuk anaknya. Kemudian perpindahan kekuasaan dilakukan dengan cara mengganti sultan kepada anak laki-laki tertua.
Menukil keterangan Syafiq A Mugni dalam "Dinasti Turki Utsmani di Masa Pemerintahan Sultan Salim II" karya Ummy Nadhifah, pemerintahan Turki Utsmani dibagi menjadi lima periode.
Periode pertama, antara tahun 1299-1421 M merupakan masa berdirinya kerajaan dan ekspansi yang pertama dengan 6 sultan yaitu Sultan Utsman I, Sultan Urkhan, Sultan Murad I, Sultan Bayazid I, Sultan Mehmed I dan Sultan Murad II. Periode kedua, tahun 1421-1566 M dengan 4 sultan yaitu Sultan Mehmed II (Muhammad Al-Fatih), Sultan Bayazid II, Sultan Salim I, Sultan Sulaiman Al-Qanuni.
Pada masa Sultan Sulaiman ini ditandai dengan adanya upaya pemulihan kerajaan dan masa keemasan ditandai dengan ekspansi besar-besaran pada masa pemerintahanmya.
Periode ketiga, tahun 1566-1699 M erupakan masa kemunduran Turki Utsmani setelah wafatnya Sultan Sulaiman Al-Qanuni. Periode ini dipimpin oleh, Sultan Salim II, Sultan Murat III, Sultan Muhammad III, Sultan Ahmad I, Sultan Mustafa I, Sultan Usman II, Sultan Mustafa I (pemerintahan kedua), Sultan Murad III, Sultan Muhammad III, Sultan Ahmad I, Sultan Mustafa I, Sultan Usman II, Sultan Mustafa I (pemerintahan kedua), Sultan Murad IV, Sultan Ibrahim, Sultan Muhammad IV, Sultan Sulaiman II, Sultan Ahmad II, dan Sultan Mustafa II. Periode keempat, 1699-1839 M adalah masa surutnya kekuasaan Turki Utsmani dan lepasnya beberapa wilayah di tangan penguasa lokal.
Periode ini dipimpin oleh Sultan Mustafa II, Sultan Ahmad III, Sultan Mahmud I, Sultan Usman III, Sultan Mustafa III, Sultan Abdul Hamid I, Sultan Salim III, Sultan Mustafa IV, dan Sultan Mahmud II. Periode kelima adanya kebangkitan dari segi kultural dan administrasi negara di bawah pengaruh ide-ide Barat.
Dipimpin oleh Sultan Abdul Majid I, Sultan Abdul Aziz, Sultan Murad V, Sultan Abdul Hamid II, Sultan Muhammad V, dan Sultan Muhammad VI. Dalam perjalanan Dinasti yang sangat lama ini, tidak kurang dari 35 sultan pernah berkuasa.
Kemajuan diawali di masa pemerintahan Sultan Salim I Tahun 1512-1520 M yang melakukan ekspansi di wilayah bagian Timur, seperti Mesir, Syria, dan lain-lain.
Berikut 5 Sultan Turki Utsmani paling terkenal di dunia:
4. Sultan Sulaiman I (1520-1566 M)
Sulaiman I merupakan Sultan paling lama berkuasa dalam sejarah Kekaisaran Turki Utsmani. Beliau menjadi sultan Turki Utsmaniyah ke-10 yang berkuasa dari tahun 1520 hingga 1566. Ia dikenal sebagai Suleiman yang luar biasa di Barat dan pemberi hukum atau dijuluki Sulaiman Al-Qanuni.
Selama masa pemerintahannya, Sultan Sulaiman I memimpin 13 kampanye militer melawan musuh Ottoman. Ia mengalami peristiwa sangat sulit karena negara Eropa pernah bergabung untuk menaklukkannya.
Beliau merupakan tokoh penting pada abad ke-16. Sulaiman I memimpin pasukan Utsmaniyah menaklukkan Belgrade, Rhodes, dan sebagian besar Hongaria sebelum berhasil dipukul mundur dalam Pengepungan Wina tahun 1529.
Ia menganeksasi sebagian besar Timur Tengah dan Afrika Utara (hingga sejauh Aljazair di barat). Di bawah kekuasaannya, armada Utsmaniyah menguasai Laut Tengah, Merah, dan Teluk Persia Dengan capaian ini Sultan Sulaiman I berhasil menjadikan Turki Utsmani semakin kokoh dengan membawahi negara-negara Eropa.
5. Sultan Abdul Hamid II (1876-1909 M)
Sultan Abdul Hamid II memimpin Dinasti Turki Utsmani dari Tahun 1876 hingga 1909. Sultan ke-34 Kekaisaran Turki Utsmani ini lahir di Istanbul, 21 September 1842.
Selama 34 tahun masa pemerintahannya, ia mengalami periode disintegrasi Kesultanan Utsmaniyah dan Balkan. Pemberontakan di berbagai wilayah Utsmaniyah, dan kegagalan perang melawan Kekaisaran Rusia. Namun, upaya menuju modernisasi Kesultanan Utsmaniyah dilanjutkan oleh Abdul Hamid.
Selain reformasi birokrasi, proyek-proyek pembangunan terus dilakukannya. Seperti pengembangan jalur kereta api Rumelia, jalur kereta api Anatolia, jalur kereta api Baghdad dan jalur kereta api Hejaz, serta pembangunan berbagai jembatan dan kabel telegraf.
Kisah Sultan Abdul Hamid II pernah diangkat dalam serial televisi berjudul Payitaht: Abdulhamid yang tayang di stasiun televisi nasional Turki, TRT 1. Ada satu kisah bersejarah di masa Sultan Hamid II. Beliau pernah menerima surat pengaduan dari Aceh.
Isi surat itu menceritakan muslim di Aceh tidak bisa menunaikan ibadah haji lantaran dilarang pemerintah kolonial Belanda. Kemudian Sultan Abdul Hamid II langsung menghubungi Kedutaan Besar Belanda untuk menyelesaikan hal tersebut.
Editor : Putra