1. Sultan Mehmed I (1413-1421 M)
Mehmed I merupakan Sultan Utsmaniyah yang berkuasa antara tahun 1413-1421. Sultan kelahiran Bursa tahun 1389 ini menjadi sultan tunggal Utsmani setelah mengalahkan saudara-saudaranya dalam perebutan takhta selama sebelas tahun. Atas keberhasilannya, Sultan Mehmed I dijuluki sebagai pendiri kedua Utsmaniyah.
Dikisahkan, pada Pertempuran Ankara Tahun 1402, pasukan Utsmani pernah kalah melawan Timur Lenk dan Bayezid I bersama salah satu putranya, Mustafa, menjadi tawanan pihak musuh. Namun Mehmed I dan saudaranya berhasil diselamatkan oleh Bayezid Pasya. Sang pangeran dibawa ke kampung halamannya di Amasya.
Masa kekosongan Utsmani berakhir setelah Mehmed menjadi sultan tunggal Utsmani pada Tahun 1413 setelah mengalahkan saudara-saudaranya. Berkat kepemimpinannya, Ottoman bersatu kembali dan pulih dalam waktu singkat. Keberhasilannya membentuk kembali kekaisaran, banyak yang menjuluki Mehmed I sebagai pendiri kedua Kekaisaran Ottoman.
2. Sultan Mehmed II (1444-1446 M dan 1451-1481 M)
Pemimpin muda ini bernama Sultan Mehmed II atau populer dengan nama Sultan Muhammad Al-Fatih. Lahir di Edirne Turki yang merupakan ibukota Daulah Utsmaniyah pada 27 Rajab 835 H atau 30 Maret 1432 M. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan Sultan Murad II dengan istri keempatnya yakni Huma Hatun.
Nama Al-Fatih sendiri memiliki makna sang Penakluk. Konstantinopel merupakan benteng terbesar dan terkuat yang pernah ditaklukkan Sultan Muhammad Al-Fatih.
Mehmed II menjadi jawaban dari bisyarah yang pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam satu Hadisnya: "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR Ahmad dalam Al-Musnad)
Sultan Mehmed II berhasil mewujudkan cita-citanya menaklukkan Konstantinopel yang merupakan benteng terkuat di dunia kala itu. Al-Fatih adalah sebaik-baik pemimpin yang sejak kecil sudah dididik dengan agama dan ilmu pengetahuan.
3. Sultan Selim I (1512-1520 M)
Selim I merupakan salah satu sultan yang memiliki masa jabatan cukup singkat, yakni 8 tahun. Meskipun menjabat dalam waktu yang singkat, kepemimpinan Selim I cukup berpengaruh dalam sejarah Islam.
Di antaranya berhasil mengatasi ancaman militer Safawi Mamluk, Mesir. Sultan Selim juga memperluas Kekaisaran Ottoman sekitar 70%, sehingga total wilayah kekuasaanya mencapai 576.900 mil persegi.
Sultan Selim I juga berhasil memperkuat strategi peperangan, terutama menggunakan angkatan lautnya. Sehingga saat putranya Sultan Sulaiman berperang, dengan mudah mengalahkan musuhnya.
Penaklukannya atas Kesultanan Mamluk menjadikan wilayah Utsmani meluas lantaran kawasan Syam, Mesir, dan Hijaz menjadi dalam kekuasaannya.
Jatuhnya Mamluk menjadikan Mekkah dan Madinah beralih ke tangan Utsmani, sehingga Selim I menyandang gelar Hadimul Haromain (pelayan dua Tanah Haram) dan gelar ini diturunkan kepada para penerusnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul: 5 Sultan Turki Utsmani Paling Populer, Nomor 2 Sebaik-baik Pemimpin
Editor : Putra