JAKARTA, iNewsPonorogo.id – Seorang ulama besar dan menjadi pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, pastinya mempunyai banyak guru yang luar biasa, sehingga mempu mempengaruhi intelektual serta pola berpikirnya tentang Islam dan keumatan.
Dikutip dari situs Muhammadiyah, dalam rekam hidupnya, Kiai Ahmad Dahlan sendiri dikenal sebagai seorang guru sejati. Hal ini dapat dilihat dari kisahnya mengajarkan Surat Al-Ma’un, aktivitasnya di Budi Utomo agar bisa menjadi guru di sekolah milik pemerintah, hingga langkah konkritnya mendirikan Muhammadiyah.
Perhatiannya terhadap profesi guru juga dikuatkan lewat pesannya yang berbunyi, “Jadilah guru, kembalilah kepada Muhammadiyah.” Tak heran, kader-kader utama Persyarikatan banyak yang mengabdi sebagai seorang guru. Sebut saja Ir. Soekarno, Ir. Djuanda, Otto Iskandar Dinata, Kiai Mas Mansur, dan lain sebagainya.
Pemahaman Kiai Dahlan dan komitmennya terhadap fungsi strategis pendidikan dan profesi guru tentu juga berasal dari pengaruh guru-guru yang mendidiknya. Sedikitnya ada 20 nama yang tercatat. Sedangkan yang tidak tercatat pastinya lebih banyak lagi.
Guru-Guru KH. Ahmad Dahlan
Guru paling awal Kiai Ahmad Dahlan adalah ayahnya sendiri, Kiai Abu Bakr, seorang ulama dan pemuka agama di Keraton Yogyakarta.
Selanjutnya di dalam K.H. Ahmad Dahlan: sang pencerah, pendidik, dan pendiri Muhammadiyah (2010), ada 15 nama yang menjadi gurunya yakni ayahnya, Kiai Abu Bakr, kakak iparnya yaitu Kiai Muhammad Soleh, termasuk kepada Kiai Faqih Gresik.
Selain itu Ahmad Dahlan belajar fikih kepada Kiai Muchsin, ilmu nahwu kepada Kiai Abdul Hamid, ilmu falaq kepada Kiai Raden Dahlan, ilmu fikih dan hadis kepada Kiai Mahfud, ilmu hadis kepada Syekh Khayyat, Sayyid Baabusijjil dan Mufti Syafi’i, ilmu qira’atul quran kepada Syekh Amin dan Sayyid Bakri Syata’, ilmu pengobatan Islam kepada Syekh Hasan, serta ilmu qiraah dan falak kepada Kiai Asy’ari Baceyan dan Syekh Misri Makkah.
Editor : Putra