"Ini meresahkan sekali terutama bagi kami para istri dan ibu. Jadi hasil kerja cuma dipakai untuk bayar utang gara-gara pada main judi itu," ungkap Nurhayani.
Dalam siaran Live Facebook, Nurhayani tegaskan tujuan ia dan emak-emak lainnya memberantas perjudian di kampung.
"Demon judi godog-godog yang meresahkan warga Desa Sei Silau Timur. Sudah banyak korban keluarga hampir bercerai gar-gara judi godok-godok," ucapnya.
Emak-emak juga kesal lantaran berkali-kali diberi surat peringatan, para suami tetap ketahuan berjudi.
"Emak-emak bergerak, barulah tahu rasa, Inilah the power of emak-emak," tegasnya sambil memberi peringatan kepada para suami di desanya.
Selain beraksi, emak-emak itu juga membentangkan kertas yang mengecam segala bentuk perjudian.
"Kami dari Perwiritan Sei Silau menolak segala perjudian yang akan merusak generasi bangsa." "Tutup ! tutup perjudian godok-godok."
Setelah mengeluarkan mesin judi tembak ikan, barang itu langsung diserahkan warga ke kantor polisi untuk dilakukan penyitaan. Bahkan emak-emak ini mengancam akan melakukan aksi lebih nekat jika perjudian mesin tetap beroperasi.
Editor : Putra