Panembahan Senopati memberi pengampunan kepada Ki Bocor dan membiarkannya pergi, sementara keris Kebo Dengen tertancap di tanah.
Asal-usul Ki Bocor diceritakan dalam tiga naskah, yaitu Babad Tanah Djawi, Babad Pajajaran, dan Serat Baron Sakender. Kitab Babad Pasir juga memberikan beberapa petunjuk tentang sosok mantri ini.
Dalam sumber-sumber sejarah tersebut dijelaskan bahwa Ki Bocor adalah seorang mantri berpengaruh di daerah Pasir, yang terletak di Banyumas, sebelum zaman penyebaran agama Islam. Pasir konon merupakan wilayah para menantu Adipati Kandhadaha dari Pasir, mungkin merujuk pada sosok raja mitos.
Ki Bocor kemungkinan adalah keturunan Pangeran Tole, anak dari raja Pasir pertama bernama Pangeran Senapati, yang merupakan pengikut Sultan Demak I.
Namun, Pangeran Senapati I kemudian meninggalkan kesetiaannya pada Demak dan Islam, sehingga diusir oleh Sultan Demak II dari Pasir, dan digantikan oleh patihnya yang diberi gelar Pangeran Senapati II.
Kemungkinan lainnya, Ki Bocor menolak tunduk pada Kerajaan Mataram yang dianggapnya masih muda, karena ia menyadari bahwa ia berasal dari garis keturunan Pangeran Tole yang lebih tua.
Gelarnya yang sama dengan Raja Pasir pertama yang telah memeluk agama Islam mungkin diperolehnya dari Sultan Demak. Oleh karena itu, Ki Bocor merasa bahwa dirinya setidaknya setara dengan Panembahan Senopati.
Hanya kekuatan gaib dan kekebalan Panembahan Senopati yang bisa meyakinkan Ki Bocor mengenai takdir Senapati sebagai raja seluruh tanah Jawa.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta