Video rekaman memperlihatkan guru bernama Tripta Tyagi memerintahkan murid-muridnya menampar bocah Muslim berusia 7 tahun tersebut. Meskipun guru tersebut membantah motif SARA dalam insiden ini.
“Orang tua anak tersebut telah meminta kami (guru) agar bersikap tegas terhadapnya. Karena saya cacat, jadi saya suruh beberapa murid menamparnya agar dia mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya,” kata Tripta membela diri.
Video tersebut telah memicu kemarahan di media sosial dan mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Orang tua dari bocah yang menjadi korban menyatakan tidak terima atas perlakuan tersebut. Meskipun mereka tidak akan mengajukan tuntutan terhadap sekolah, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan anak mereka di sekolah tersebut.
Insiden ini telah menciptakan perdebatan luas di India mengenai isu kekerasan dan diskriminasi dalam lingkungan pendidikan.
Editor : Putra