Pertunjukan kesenian Kucing-Kucingan ini tidak hanya sekedar hiburan bagi masyarakat, namun juga bentuk dari Nguri-Nguri budaya dan kesenian.
“Ini bentuk dari upaya pelestarian kesenian Kucing-Kucingan yang saat ini sudah sangat jarang di mainkan. Kebetulan juga ada gelar budaya Muhammadiyah Babadan,” kata Juwaini Ketua Panitia.
Lanjutnya, Juwaini menambahkan bahwa dengan pertunjukan kesenian Kucing-Kucingan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah Babadan ini diharapkan warga masyarakat mengetahui dan bisa menikmati kesenian yang terbilang cukup unik ini.
“Ini menjadi bentuk konsisten Muhammadiyah didalam melestarikan budaya. Kegiatan ini juga untuk memberi apresiasi kepada pelaku seni khususnya Reog dan Kucing-Kucinga,” pungkasnya.
Kesenian Kucing-Kucingan memang tidak semua orang bisa memainkan, terlebih pemain harus memakai topeng kepala Barongan yang cukup berat cuma dengan gigi.
Editor : Putra