JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, adalah sosok yang tak terlupakan dan dikagumi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu seringkali namanya dihubungkan dengan kekuatan supranatural, sehingga apa pun yang berkaitan dengannya seringkali memiliki nuansa mistis.
Bahkan ada kamar-kamar peninggalan Soekarno yang dianggap angker, membuat banyak orang enggan memasukinya.
Berikut ini tiga kamar keramat yang dikenal angker sebagai milik Soekarno.
- Kamar di Penjara Banceuy
Kamar ini menjadi saksi sejarah penting dalam perjalanan Soekarno. Pada tahun 1929, Soekarno ditangkap dan diurungkan di Penjara Banceuy oleh pihak Belanda. Dia ditempatkan di ruang 01 lantai 2, karena dianggap oleh Belanda sebagai ancaman politik.
Penjara Banceuy sendiri telah menyaksikan begitu banyak perjuangan dan pengorbanan, dengan banyak pejuang yang disiksa hingga tewas. Di dalam kamar ini, seringkali muncul penampakan sosok besar dengan tangan menyilang.
- Kamar di Loji Gandrung
Soekarno sering menginap di Kamar Loji Gandrung di Solo. Kamar ini merupakan rumah dinas Wali Kota Solo, namun memiliki reputasi angker dan aura mistis. Sampai saat ini, kamar ini tidak pernah ada yang berani menempati, bahkan Wali Kota Solo lebih memilih kamar lain di rumah dinas tersebut.
Selain penampakan makhluk tak kasat mata, kamar ini sering beraroma melati dan suara-suaranya yang tiba-tiba membuat penghuni merinding.
- Kamar 308 di Pelabuhan Ratu
Kamar 308 di Hotel Inna Samudera, yang sebelumnya bernama Samudera Beach Hotel, juga memiliki reputasi angker. Kamar ini dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul, dan nuansanya dipenuhi warna hijau dengan lukisan Nyi Roro Kidul di dalamnya.
Meskipun banyak kejadian mistis yang terjadi di kamar ini, banyak pengunjung tertarik untuk bersemedi di sini, mungkin sebagian karena kamar ini pernah ditempati oleh Soekarno.
Kisah-kisah kamar-kamar keramat ini memberi kita pandangan yang lebih mendalam tentang sejarah dan mistisisme seputar Bung Karno. Meskipun angker, kamar-kamar ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang memikat.
Wallahualam Bissawab.
Editor : Putra