Sosok Influencer Ponorogo Indah Bekti Teman Dekat Yunus Mahatma, Sama Suka Bersepeda

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Sosok Indah Bekti Pertiwi atau (IBP) yang menjadi salah satu diantara 13 orang yang diamankan hingga dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk Bupati Ponorogo non aktif Sugiri Sancoko, Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma.

KPK menyebut jika Indah Bekti adalah teman dekat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma, dan berperan sebagai pihak yang mencarikan dana Rp500 juta, sebelum diserahkan sebagai uang suap ke Sugiri Sancoko.

Baca Juga

Mengejutkan, Jubir Pengadilan Agama Ponorogo Buka Suara Gugatan Cerai Indah Bekti

Sebutan 'teman dekat' Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma, lantas menarik perhatian di masyarakat, meski kabar ini sudah sempat jadi perbincangan karena viral dimedia sosial.

Nama Indah Bekti Pertiwi juga cukup dikenal, karena memang dianggap sebagai selebgram Ponorogo. Di media sosialnya, Indah termasuk aktif memosting kesehariannya, serta membuat konten keakrabannya dirinya dengan salah satu Orang Dengan Gangguan Jiwa  di Ponorogo.

Selain itu Indah merupakan pengusaha di bidang peternakan, juga mempunyai sebuah bisnis kuliner di Jalan Suromenggolo.

Baca Juga

Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai BPPD, KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Tersangka 

Penggeledahan oleh tim penyidik KPK dirumah Yunus Mahatma, hingga menyita sejumlah sepeda sport, juga disangkut pautkan dengan Indah Bekti yang memang suka berolahraga sepeda.

Penggeledahan tak hanya fokus pada dokumen. KPK mendapati sejumlah aset mencolok di rumah Direktur RSUD dr Harjono, Yunus Mahatma, yang turut menjadi tersangka. Diantaranya barang berharga seperti puluhan sepeda sport berbagai merk, serta 2 mobil mewah Jeep Rubicon dan BMW.

Jenis sepeda yang disita adalah merek-merek premium seperti Trek, Bianchi, Canyon, Brompton, Cannondale, S-Works, Pinarello. Dimana beberapa  diantaranya memiliki harga cukup fantastis Rp100 juta sampai Rp200 juta per unit.

Editor : Putra