PONOROGO, iNews.id - Sejumlah peternak sapi perah di wilayah Kecamatan Pudak Ponorogo, merugi setelah susu hasil perahan tidak layak untuk dijual akibat terindikasi tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menurut salah satu peternak di Desa Pudak Kulon, Ambar Suyanto mengaku dirinya harus rela ratusan liter susu segar dari sapi perahnya setiap hari dibuang sia-sia.
"Kalau sapi dikasih antibiotik, dari perusahaan susu tidak mau menerima. Karena tidak bisa dikonsumsi manusia. Ya apa boleh buat, akhirnya dibuang saja," kata Ambar.
Lanjutnya, hal ini jelas membuat ia dan para peternak lain merugi hingga jutaan rupiah. Dimana setiap hari dirinya membuang sekitar 200 liter susu, sedangkan per satu liter susu jika dijual dihargai Rp 6100.
“Tinggal mengkalikan saja jika per hari ada 200 liter susu yang dibuang, sedangkan satu liternya dihargai Rp. 6100,” terangnya.
Editor : Putra