MAGELANG, iNews.id - Candi Borobudur menjadi salah satu peninggalan nenek moyang yang masih bisa dinikmati sampai saat ini tidak hanya dari Indonesia tapi juga belahan dunia. Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang hanya ada di bumi nusantara.
Dilihat dari jauh, Candi Borobudur berbentuk bangunan bersusun seperti piramida dan sebuah stupa berupa kepunden berundak.
Peradaban dunia telah membuktikan, bila candi yang termasuk salah satu keajaiban dunia ini salah satu saksi sejarah peradaban masa lalu yang sangat luar biasa dan bisa dinikmati hingga saat ini.
Sejarah kembali membuktikan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari peradaban budaya yang sangat tinggi. Berikut sejarah Borobudur, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Candi Borobudur oleh Unesco dan diakui sebagai salah satu warisan dunia dan masuk dalam salah satu keajaiban dunia ini sempat menghilang lama karena tertutup lahar akibat letusan gunung Merapi yang sangat dahsyat.
Kemudian tertutup hingga jangka waktu lama dan sudah berubah menjadi bukit dengan ditumbuhi hutan belukar.
Borobudur ditemukan kembali pada masa penjajahan Inggris pada tahun 1811 hingga 1816. Saat itu Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai gubernur Jenderal. Raffles tertarik dangan budaya Jawa dan menuliskan buku The History of Java.
Saat berada di Semarang, sekitar tahun 1814, Gubernur Jenderal mendengar ada bangunan besar kuno yang berada di dalam hutan belantara di dekat desa Bumisegoro. Kemudian Raffles memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda meneliti bangunan besar tersebut.
Misi H.C. Cornelius berhasil menemukan lapisan tanah yang menjadi dasar halaman candi yang terkubur. Penggalian dilanjutkan oleh Hartmann dari Keresidenan Kedu, sehingga tahun 1835 seluruh bangunan berhasil digali dan mulai terlihat bentuknya.
Nama Borobudur sendiri seperti yang ada dalam buku The History of Java, Borebudur berarti “Candi Budur di dekat desa Bore.
Penamaan candi sendiri biasanya sesuai dengan lokasi di mana candi itu ditemukan. Seiringnya waktu namanya kemudian berubah menjadi Borobudur untuk mempermudah pengucapan bagi masyarakat Jawa.
Sejak ditemukan kembali tahun 1814 candi Borobudur sudah mengalami 2 kali pemugaran, yaitu Tahun 1907-1911 kemudian tahun 1973-1983. Tahun 1991 Candi Borobudur kemudian menjadi warisan dunia Unesco dengan nama resmi kompleks Candi Borobudur.
Editor : Putra