Fenomena Supermoon Akan Terjadi pada 14 Juli 2022, Berikut Penjelasannya

Septi Kurnia
Fakta-Fakta Supermoon/Ilustrasi/Freepik

JAKARTA, iNews.id - Supermoon merupakan salah satu fenomena langit yang langka, hanya terjadi setiap 9 tahun sekali. Terakhir kali fenomena ini muncul pada tahun 2013, lalu di tahun ini, dan diperkirakan akan muncul lagi pada tahun 2031 dan 2040.

Fenomena ini terjadi apabila posisi orbit bulan berada paling dekat dengan bumi, dan dibarengi dengan kemunculan bulan purnama.

Titik terjauh (apogee) dan titik terdekat (perigee) antara bumi dan bulan terjadi karena bentuk orbit bumi yang elips yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan pasang surut.

Jarak antara bulan dan bumi bervariasi dengan rata-rata jaraknya 382.900 kilometer atau sekitar 238.000 mil.

Pada Juni lalu, fenomena langka yang terjadi adalah strawberry supermoon atau bulan purnama stroberi.

Fenomena bulan purnama stroberi ini bertepatan dengan bulan baru mikro atau secara teknis disebut dengan bulan baru apogee.

Fenomena bulan purnama stroberi terlihat pada tanggal 14 Juni 2022 lalu, pukul 18.51 WIB, 19.51 WITA, 20.51 WIT.

Mengutip dari laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, Bulan terbit dari arah tenggara pada tanggal 14 Juni 2022, 2-15 menit sebelum matahari terbenam.

Bulan berada di atas ufuk selama 12 jam 7 menit pada daerah Sabang hingga 13 jam 16 menit pada daerah Rote Ndao.

Kemudian bulan terbenam di arah barat daya pada tanggal 15 Juni 2022, 20-34 menit setelah matahari terbit.

Sementara itu, fenomena supermoon yang akan terjadi di tanggal 14 Juli 2022 nanti disebut dengan bulan purnama rusa atau buck supermoon.

Ini bertepatan dengan bulan purnama super atau purnama perigee. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), penamaan ini tidak berarti bulan akan memunculkan tanduk rusa.

Penamaan stroberi maupun rusa tersebut berasal dari Farmer’s Almanak yaitu almanak petani Amerika Serikat, untuk menandakan musim dan perilaku hewan pada periode tertentu.

Bulan purnama rusa diperkirakan dapat dilihat pada dini hari, mulai pukul 01.57 WIB, atau 02.57 WITA, atau 03.57 WIT, pada 14 Juli 2022.

Bulan terbit arah tenggara 16-31 menit sebelum matahari terbenam tanggal 13 Juli 2022, dan berada di atas ufuk selama 12 jam 8 menit di Sabang hingga 13 jam 16 menit di Rote Ndao.

Kemudian pada tanggal 14 Juli 2022, bulan akan terbenam di arah barat daya 15-27 menit setelah matahari terbit.

Fenomena supermoon ini dapat dilihat dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat optik.

Kecuali jika ingin mengabadikan fenomena ini, maka dapat menggunakan teleskop atau binokuler/monokuler yang terhubung dengan kamera ponsel atau CCD dan komputer.

Fenomena supermoon ini dapat mengakibatkan pasang laut yang lebih tinggi dari biasanya, hal ini biasa terjadi jika fase purnama atau fase bulan baru.

Oleh karena itu para nelayan diimbau untuk tidak melaut pada tanggal 12-16 Juli 2022.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network