JAKARTA, iNews.id - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai okeh Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa temuan korban tragedi di Stadion Kanjuruhan ang jatuh lebih mengerikan. Hal ini berdasarkan apa yang di lihat dari rekaman CCTV milik polisi.
"Fakta kami temukan korban meninggal proses berbeda dengan yang beredar lebih mengerikan dari televisi dan medsos," kata Mahfud usai menyerahkan rekomendasi ke Presiden Jokowi di Istana, Jumat (14/10/2022).
Lanjutnya, sehingga bisa diketahui secara detail bagaimana para korban ini berusaha untuk keluar dari stadion.
"Ada juga yang mereka bergandengan untuk keluar dari stadion, Satu bisa keluar, satu bisa tertinggal, lantas kembali untuk menolong, namun justru meninggal karena terinjak,” imbuhnya.
Kemudian beberapa yang mencoba menolong teman-temannya, namun justru ikut menjadi korban.
“Ada yang memberikan bantuan pernapasan, akan tetapi malah terkena gas air mata, kembali. Intinya lebih mengerikan dari beredar," terangnya.
Masih menurut Mahfud, bahwa penyebab kepastian korban kanjuruhan tewas dan cacat karena desak-desakan setelah tembakan gas air mata.
"Yang mati, cacat dan kritis dipastikan terjadi karena desak-desakan setelah tembakan gas air mata," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait