PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kasus kredit fiktif di salah satu bank yang berada di Pasar Pon, Ponorogo terus saja bergulir. Kejaksaan Negeri Ponorogo kembali menetapkan dua orang tersangka, setelah sebelumnya seorang ccount officer atau mantri bank milik negara ini, berinisial SPP. Keduanya ini merupakan satu sindikat.
"Hari ini ada dua orang yang kita tetapkan tersangka, yakni berinisial NAF dan DSKW alias lette," kata Agung Riyadi, Kasie Intel Kejaksaan Negeri Ponorogo.
Lanjutnya Agung menambahkan bahwa kedua tersangka ini, punya peran masing-masing. Untuk NAF berperan mengurus administrasi kependudukan atau KTP, modusnya merubah alamat domisili. Kemudian DSKW bertugas mencari nasabah dengan pengumpulan data identitas.
"Bisa disebut kedua tersangka ini adalah calo. Setelah mendapatkan data, lalu digunakan tersangka SPP untuk pengajuan kredit fiktif program KUR," terangnya.
Masih menurut Agung, bahwa untuk yang langsung ditahan adalah tersangka NAF setelah menjalani pemeriksaan selama tujuh jam. Sedangkan tersangka DSKW hingga kini tidak hadir dalam tiga kali pemanggilan.
"Kedua tersangka ini orang luar, bukan dari pihak bank," terangnya.
Hingga kini pihak penyidik Kejaksaan Negeri Ponorogo terus melakukan pendalaman atas kasus yang merugikan keuangan negara hingga ratusan juta ini.
“Bisa juga ada kemungkinan tersangka bertambah,” pungkasnya.
Sebelumnya, kasus kredit fiktif dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR), di salah satu bank ini, usai Kejaksaan Negeri melakukan penggeledahan di kantor Dispendukcapil Ponorogo. Penetapan tersangka baru ini menandai babak baru dalam pengusutan praktik curang yang diduga melibatkan manipulasi data kependudukan milik puluhan warga.
Editor : Putra
Artikel Terkait
