Kisah Sukses Pendiri Brand Fashion Burberry, Mencuat di Kasus Ferdy Sambo

Menurut sensus 1871, dia digambarkan sebagai penjahit dan pabrikan yang mempekerjakan 70 orang. Dia pindah ke sebuah rumah di Basingstoke yang memiliki luas 160 hektare (ha), dikelola dengan sejumlah pelayan, dan seorang pengasuh untuk menjaga enam anaknya.

Pada 1880, penelitian dan desain inovatifnya menghasilkan kain yang breathable, tahan cuaca, dan tahan air yang disebut Gabardine. Bahannya ringan dan berventilasi, tetapi melindungi pemakainya dari cuaca ekstrem.

Perusahaan berkembang dengan pembukaan toko di Haymarket, London pada 1891, lalu di Reading, Manchester, Liverpool, serta Winchester. Produk Burberry juga dijual melalui ribuan agen. Ekspor ke luar negeri dimulai dengan pembukaan cabang grosir di Paris, New York, dan Buenos Aires.

Dukungan orang kaya dan terkenal dengan produknya selalu disambut baik oleh Burberry. Produknya pernah digunakan oleh penjelajah Arktik dan Antartika termasuk Amundsen, Scott dan Shackleton. Dia juga memasarkan produknya ke angkatan bersenjata, serta dipakai oleh Lord Kitchener dan Lord Baden Powell.

Thomas Burberry pensiun dari perusahaan pada 1917. Pada 1920, perusahaan go public di London Stock Exchange. Kemudian, dua putranya Arthur dan Thomas Burberry menjadi direktur pelaksana di Burberry Limited.

Setelah itu, pola seperti cek krem yang sekarang terkenal dan sangat ikonik, Burberry check, bermerek dagang dan digunakan di lapisan dalam mantel. Adapun Thomas Burberry meninggal pada 4 April 1926.
 

artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul: Kisah Anak Pedagang Kelontong Sukses Dirikan Brand Fashion Global Terkemuka Burberry

Editor : Dinar Putra