“Pendopo belum jadi, udah dikelilingi sama orang pajak. Diukur jendela, dari jam 10 sampai jam 5 sore, ngukuri pendopo. Direkam, difoto, saya simpan fotonya siapa yang ngukur,” jelasnya.
“Ini tuh orang pajak atau tukang toh? Kok ngukur jam 10 pagi sampai jam 5 sore arep ngopo (mau ngapain). Akhirnya pendopo itu di appraisal hampir Rp50 miliar. Padahal saya saja belum tahu habisnya berapa, karena memang belum selesai,” ujar Soimah.
Terakhir terjadi pada Maret 2023, Soimah menambahkan jika mendapat surat peringatan agar segera membayar pajak.
Soimah mengungkapkan sikap oknum petugas pajak yang mendatangi rumahnya di Yogyakarta dengan membawa debt collector. Karena ia dituding sengaja menghindari petugas pajak.
“Jadi posisi saya sering di Jakarta, alamat KTP kan di tempat mertua saya, selalu didatangi. Bapak selalu dapat surat, bapak kan jadi kepikiran,” ungkap Soimah.
“Akhirnya datang tuh orang orang pajak ke tempat kakak saya, kakaknya Mas Koko (Suaminya), bawa debt collector, bawa dua, gebrak meja, itu di rumah kakak saya,” terangnya.
Soimah sangat menyayangkan sikap oknum petugas pajak tersebut, padahal dirinya mengklaim selama ini taat bayar dan lapor pajak.
“Saya itu kan kerja hasil dari jerih payah, proses yang panjang, keringat saya sendiri, bukan hasil maling, bukan hasil korupsi, kok saya diperlakukan seakan-akan saya ini bajingan, saya ini koruptor,” pungkasnya
Editor : Putra