MANTAN Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso tidak mengizinkan anaknya masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Keputusan ini terungkap melalui buku berjudul "Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan" yang ditulis oleh wartawan senior bernama Farouk Arnaz.
Aditya Soetanto Hoegeng, anak kedua dari Hoegeng, bercita-cita untuk masuk Akabri agar dapat masuk ke dunia militer.
Namun, untuk mendaftar, salah satu syaratnya adalah surat izin dari orang tua. Adit datang dengan semangat dan percaya diri ke Markas Besar (Mabes) Polri untuk meminta izin kepada ayahnya, Jenderal Hoegeng.
Ketika tiba di Mabes Polri, dia tidak langsung diizinkan masuk, melainkan diminta untuk menunggu oleh ajudan Hoegeng. Akhirnya, setelah beberapa waktu, dia diizinkan untuk masuk.
Pada pertemuan itu, Adit melihat Hoegeng bukan sebagai seorang ayah yang biasanya ramah dan hangat kepada anak-anaknya. Dia merasa gugup karena melihat dua sisi Hoegeng yang berbeda secara bersamaan.
Di satu sisi, dia melihat Hoegeng sebagai ayahnya sendiri, namun di sisi lain, dia berhadapan dengan seorang Kapolri yang memperlakukannya seperti tamu lainnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta