4. Mitos dan Legenda
Keris Condong Campur tidak hanya dikenal dalam sejarah, tetapi juga dalam mitos dan legenda. Konon, keris pusaka ini dibuat oleh seratus orang mpu dari berbagai tempat dengan bahan-bahan yang spesial.
Namun, meskipun memiliki kekuatan luar biasa, keris ini dianggap memiliki watak jahat. Dalam mitos yang berkembang, terdapat pertengkaran antara Keris Sabuk Inten dan Keris Condong Campur yang berujung pada kekalahan Sabuk Inten.
Begitu pula dengan Keris Sengkelat, yang juga mengalami pertikaian dengan Keris Condong Campur dan akhirnya berhasil mengalahkannya hingga keris tersebut melesat ke angkasa dan menjadi Lintang Kemukus (komet atau bintang berekor).
Konon, keris ini mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk menyebabkan huru-hara yang dikenal dalam bahasa Jawa sebagai "ontran-ontran."
5. Kenyataan Sejarah
Meskipun legenda dan mitos mengelilingi Keris Condong Campur, pada kenyataannya, perpecahan di masyarakat Majapahit tetap berlangsung, baik di kalangan masyarakat maupun di dalam istana.
Perpecahan ini pada akhirnya membuat Kerajaan Majapahit melemah dan akhirnya tunduk pada Kerajaan Demak yang didirikan oleh para keturunan Majapahit sendiri. Keris Condong Campur menjadi simbol keinginan untuk menyatukan perbedaan dan memahami filosofi persatuan dalam keberagaman.
Meskipun tidak selalu tercapai dalam kenyataan, penting bagi kita untuk terus memahami nilai-nilai yang diwariskan oleh keris pusaka yang unik ini.
Keris Condong Campur bukan sekadar sebuah pusaka, tetapi juga memiliki filosofi yang dalam dan menyimpan banyak kisah menarik di baliknya. Sebagai simbol keberagaman dan keinginan untuk menyatukan perbedaan, keris ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia.
Semoga keunikan dan makna filosofis Keris Condong Campur dapat terus dihargai dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta