MENGENAL Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, Pendiri Al-Khairaat, Pahlawan Berjasa dalam Kemerdekaan. Habib Idrus bin Salim Al-Jufri adalah seorang pahlawan keturunan Arab yang berjasa dalam perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Beliau memiliki peran penting dalam mempertahankan wilayah Timur Indonesia dari pengaruh Hindia Belanda dan Jepang melalui pendirian lembaga pendidikan Alkhairaat.
Sebagai seorang ulama keturunan Nabi Muhammad SAW yang lahir di Hadramaut, Yaman pada tahun 1892 dan meninggal pada tahun 1969, Habib Idrus datang ke Indonesia pada usia 17 tahun bersama ayahnya, Habib Salim Al-Jufri.
Kedatangan mereka bertujuan untuk mengunjungi sanak saudara di Pulau Jawa dan Sulawesi. Pada kunjungan kedua ke Nusantara, pada tahun 1925, Habib Idrus bin Salim Al-Jufri menetap di Pekalongan.
Setahun berikutnya, ia pindah ke Jombang untuk mengajar dan berdagang. Pada tahun 1928, ia pindah ke Kota Solo dan kemudian bermigrasi ke Sulawesi pada tahun 1929.
Ia dikenal dengan sebutan "Guru Tua" dan perjalanan ke Manado mendorongnya untuk mendirikan Madrasah Al-Khairaat di Kota Palu pada tahun 1930.
Warisan berharga ini terus berkembang, dan Alkhairaat saat ini telah memiliki 1.561 sekolah dan madrasah di berbagai daerah. Keberadaan Alkhairaat dan para santrinya memiliki peran besar dalam menghalau penyebaran agama Kristiani di wilayah Timur Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Pada masa tersebut, terdapat tiga organisasi yang berupaya untuk mengkristenkan suku-suku terasing di Sulawesi Tengah, yaitu Indische Kerk (IK) di Luwu, Nederlands Zending Genootschap (NZG) di Tentena, dan Leger Dois Hest (LDH) di Kalawara.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta