Seramnya Rumah Utama Film KKN di Desa Penari, Pemilik Ketakutan Usai Syuting dan Akan Menjualnya

Erfan Erlin
Rumah Ngadiyo yang ingin dijual karena tak ada yang bersedia menempati usai dijadikan lokasi syuting Film KKN di Desa Penari.(Foto : MPI/erfan erlin)

Saking seramnya rumah tersebut, warga yang kebetulan diundang untuk mengikuti acara kendurian syukuran selesainya syuting tersebut justru merasa ketakutan. Karena saat dilaksanakan kendurian syukuran tersebut setting rumah sama sekali tidak berubah mirip dengan adegan film tersebut.

Usai syuting film tersebut selesai dilakukan, pemilikpun enggan untuk menempati rumah tersebut. Mereka mengaku ku takut untuk tinggal di rumah yang konon bertambah seram usai syuting film ini.

"Mbah Ngadiyo itu juga meninggal usai syuting film tersebut. Tetapi bukan karena syuting, beliau sudah sakit cukup lama,"ujarnya.

Kini rumah tersebut dibiarkan kosong oleh pemiliknya karena istri Mbah Ngadiyo enggan tinggal di rumah tersebut dan memilih bersama dengan anaknya. Di samping itu anak-anaknya beserta cucu Mbah Ngadiyo juga enggan tinggal di rumah tersebut karena takut.

Karena menjadi sentra syuting film KKN di Desa Penari maka pemilik rumah memasang tarif sewa cukup tinggi. Kala itu pemilik rumah meminta tarif sebesar Rp18.500 dan diamini oleh produsen film tersebut. "Dari uang sewa tersebut pemilik rumah ternyata mampu membeli sebidang tanah di tempat lain,"ujarya.

Dukuh Ngluweng, Istri Rahayu juga memiliki pengalaman mistis di rumah tersebut. Istri mengakui rumah Ngadiyo memang angker. Suatu ketika dirinya mendatangi rumah Ngadiyo untuk mengantar zakat mal dari seseorang.

Editor : Putra

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network