get app
inews
Aa Read Next : Kecelakaan Maut Tewaskan Santri, Terlindas Truk Saat Berkendara Bareng Adiknya

Kaleidoskop 2022: Santri Pondok Pesantren Gontor Ponorogo Tewas Dianiaya

Sabtu, 31 Desember 2022 | 14:00 WIB
header img
Pintu Masuk Pondok Moderen Gontor Ponorogo (foto; iNews.id/Putra)

Kronologi tewasnya Albar Mahdi santri Pondok Pesantren Gontor Ponorogo yaitu bermula dari Perkemahan yang digelar oleh Ponpes Modern Darussalam Gontor, dan di ikuti oleh sejumlah santri termasuk Albar Mahdi asal Palembang di Desa Campursari, Kecamatan Sambit Ponorogo.

Kemudian setelah selesai kegiatan perkemahan, pada tanggal 22 Agustus, pukul 06.00 WIB tersangka MFA bersama IH memanggil Albar Mahdi (AM) dan kedua korban lain yaitu RM dan NS diruang perlengkapan pramuka yang ada di kompleks Pondok Pesantren Gontor, Kecamatan Mlarak, Ponorogo.


Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus kematian santri Gontor (foto; iNews.id/Putra)

“Ketiga korban kemudian ditanya tersangka terkait perlengkapan pramuka yang hilang,” Kata Kapolres AKBP Catur Cahyono.

Kemudian setelah peralatan pramuka berupa pasak tersebut dinyatakan hilang maka tersangka MFA dan IH memberi tindakan hukuman kepada korban Albar Mahdib dan RM serta NS.

“IH memukul dengan menggunakan patahan tongkat  pramuka ke bagian kaki dan melakukan pukulan tangan kosong ke bagian dada, untuk MFA dengan cara menendang ke bagian dada, hingga akhirnya korban AM terjatuh dan tidak sadarkan diri,” jelas Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.


salah satu tersangka tewasnya santri Gontor Ponorogo (foto: iNews.id/Putra)

Masih menurut Kombes Totok, bahwa setelah korban tidak sadarkan diri, kedua korban yang lain yaitu RM dan NS dan tersangka MFA membawa korban AM menggunakan becak dari pondok menuju IGD Rumah Sakit Yasfin Gontor.

“Karena tidak sadarkan diri lantas korban dibawa ke rumah sakit milik Ponpes Gontor dengan menggunakan becak,” terangnya.

Kasus tewasnya santri Gontor mungkin bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak termasuk pondok pesantren. Dimana kekerasan sudah selayaknya tidak terjadi di dunia pendidikan.

Editor : Dinar Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut