get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan Fakta Syarifah Ima yang Ingin Gantikan Hukuman Mati Ferdy Sambo

Brigadir J Dapat Ancaman Pembunuhan pada 7 Juli, Dilarang Bertemu Putri Candrawathi

Senin, 22 Agustus 2022 | 19:33 WIB
header img
Brigadir J (ist)

JAKARTA - Komnas HAM mengungkap Brigadir Jmendapat ancaman pembunuhan satu hari sebelum penembakan, atau 7 Juli 2022, di Rumah Dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Hal tersebut, diketahui oleh Komnas berdasarkan keterangan dari kekasih korban yakni Vera.

Saat itu, Brigadir J atau Brigadir Yosua dilarang bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Informasi lain yang kami dapatkan dan ini jadi pegangan Komnas HAM sampai detik ini melakukan serangkaian penyelidikan adalah pengakuan dari saudara V, sebenarnya kami nggak mau sebutkan namanya, tapi karena Pak Taufan sudah menyebut namanya, izinkan kami di ruangan ini untuk menyebutkan namanya," ujar Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Chairul Anam juga mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi yang cukup rinci terkait kematian Brigadir J dari Vera berdasarkan keterangan yang diperoleh.

"Saudara Vera yang itu merupakan pacar dari Yosua , awalnya keluarga bilang ada informasi dari saudari Vera kalau Yoshua dapat ancaman untuk dibunuh. Kami tanya Vera dimana sekarang, ternyata Vera di suatu tempat yang kalau dari Muara Jambi ke tempatnya itu 6 jam, akhirnya kami coba komunikasi dengan Vera dan dapat," terangnya.

Ancaman pembunuhan tersebut terjadi pada tanggal 7 Juli 2022, di mana pada saat itu, Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan dan dilarang untuk bertemu dengan Putri Candrawathi.

"Jadi kami komunikasi dengan Vera untuk minta keterangan cukup detail yang salah satu intinya adalah bahwa memang betul tanggal 7 malam, kan kematian tanggal 8, tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, 'Jadi Yoshua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh'. Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam," tegasnya.

Dirinya juga mengatakan, bahwa ancaman pembunuhan tersebut berasal dari squad lama yang dimana salah satu pelakunya yakni Kuat Ma'ruf.

"Dan diancam oleh siapa kami tanya, diancam oleh skuad-skuad, skuad ini siapa, apa ADC, apakah penjaga dan sebagainya. Sama-sama nggak tau, saya juga nggak tau yang dimaksud skuad itu siapa. Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad itu yang dimaksud adalah Kuat Ma'ruf, ternyata si Kuat, bukan skuad penjaga gitu ternyata," tegasnya.

 

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut